Konsorsium Prodi Tadris Matematika dengan Tema: “Pengembangan Perangkat Tes Kemampuan Matematikaâ€
Prodi Tadris Matematika IAIN Kudus telah menyelenggarakan Konsorsium pada Selasa, 6 April 2021 dengan Tema Pengembangan Perangkat Tes Kemampuan Matematika. Konsorsium dilaksanakan secara luring di Lab. Matematika, dan live streaming di akun youtube serta instagram Tadris Matematika IAIN Kudus.
Konsorsium dibuka oleh Kaprodi Tadris Matematika yaitu Arghob Khofya Haqiqi, M.Pd. Menurut Bapak Arghob, tujuan diadakannya konsorsium ini adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan dan pembelajaran Program Studi Tadris Matematika. Pada konsorsium kali ini Tadris Matematika menghadirkan Dosen Tadris Matematika yaitu Naili Luma’ati Noor, M.Pd. sebagai narasumber dan Dina Fakhriyana, M.Sc. sebagai moderator.
Materi yang dibawakan dalam konsorsium ini sangat menarik. Sebagai para pendidik dan calon pendidik, kita perlu tau apa saja yang perlu diperhatikan dalam penyusunan soal, perangkat tes apa saja yang dibutuhkan, dan bagaimana sajakah langkah-langkah penyusunan soal yang baik.
Langkah langkah yang dapat dilakukan dalam penyusunan soal yaitu memilih materi/topik yang diangkat menjadi bahan ujian, menentukan bentuk soal (pilihan ganda/isian/benar-salah/ujian praktek), membuat kisi-kisi soal, menulis soal, menulis kunci jawaban dan pedoman penskoran. Menurut Naili Luma’ati Noor, pedoman penskoran dibuat agar penilaian yang dihasilkan nantinya objektif.
“Jangan membuat soal yang tidak sesuai dengan materi yang dipelajari”, tutur Naili Luma’ati Noor, M.Pd. Selain itu, metode pembelajaran dan perlakuan-perlakuan yang diberikan sebelum melaksanakan ujian seharusnya sudah mengarah pada kemampuan yang akan diujikan.
Pada akhir konsorsium, Dina Fakhriyana, selaku moderator menyampaikan simpulan dari materi konsorsium. Salah satu simpulan yang dihasilkan yaitu perangkat tes terdiri dari kisi-kisi, soal, dan kunci jawaban serta pedomannya. Dalam pembuatannya jangan sampai terbalik antara soal dan kisi-kisi agar tidak ada kompetensi yang terlewat. Selain itu, keterampilan yang perlu dimiliki di abad 21 ini bukan hanya pemecahan masalah saja. Berdasarkan World Economic Forum (WEF), ada sebanyak 16 keterampilan yang perlu kita perhatikan juga.