Mengasyikkan, Siswa SDN 3 Tegowanu Wetan Antusias Ikuti Demonstrasi Jarimatika Bersama Mahasiswa Tadris Matematika di kegiatan KKN
Tegowanu Wetan, 23 September 2024 – Suasana belajar yang berbeda dan penuh semangat terasa di SDN 3 Tegowanu Wetan pada hari Senin. Pada kesempatan tersebut, siswa kelas 5 mendapatkan pengalaman belajar yang menarik dengan mengikuti demonstrasi penggunaan alat peraga jarimatika yang dilakukan oleh Mahasiswa KKN-MB 141 IAIN Kudus 2024. Metode ini memanfaatkan jari-jari tangan untuk menghitung perkalian, dan terbukti menjadi cara yang unik serta mudah diingat.
Di bawah bimbingan Mahasiswa KKN-MB 141 IAIN Kudus 2024, siswa diperkenalkan dengan konsep perkalian melalui jarimatika, sebuah metode yang menggabungkan hitungan matematis dengan gerakan jari. Cara ini tidak hanya membuat siswa lebih mudah mengingat konsep dasar perkalian, tetapi juga menjadikan pembelajaran lebih interaktif dan menyenangkan. Hal ini terlihat dari antusiasme siswa yang tampak fokus mengikuti setiap langkah demonstrasi.
"Alat peraga jarimatika ini sangat kreatif dan membantu siswa dalam memahami konsep perkalian," ujar Ibu Fitriyanti Wulandari, guru kelas 5 di SDN 3 Tegowanu Wetan. Dalam kegiatan tersebut, siswa tidak hanya sekadar menyaksikan, tetapi juga diajak langsung untuk mempraktikkan penggunaan jarimatika dalam menghitung perkalian. Mereka berkesempatan untuk menghitung berbagai bilangan perkalian menggunakan alat peraga tersebut. Dengan panduan yang sabar dari guru, siswa berlatih menghitung mulai dari bilangan kecil hingga bilangan besar. “Awalnya susah, tapi setelah dicoba ternyata seru dan mudah diingat,” ujar salah satu siswa yang ikut dalam kegiatan tersebut.
Melalui latihan ini, siswa diajak untuk memahami bahwa matematika, khususnya konsep perkalian, bukanlah hal yang sulit jika dipelajari dengan cara yang kreatif. Beberapa siswa bahkan tampak berlomba-lomba untuk menunjukkan kemampuan mereka dalam menggunakan jarimatika. Metode ini tidak hanya menambah keterampilan siswa dalam berhitung, tetapi juga meningkatkan kepercayaan diri mereka dalam mengerjakan soal-soal matematika.
Selain manfaat akademis, penggunaan jarimatika juga dianggap mampu mengurangi kecemasan siswa terhadap pelajaran matematika. Siswa yang sebelumnya sering mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal perkalian, kini merasa lebih percaya diri setelah mempraktikkan metode ini. "Setelah menggunakan jarimatika, saya jadi lebih cepat menghitung perkalian, dan saya tidak takut lagi kalau ada soal perkalian di kelas," ungkap salah satu siswa dengan senyum bangga.
Ibu Fitriyanti berharap metode pembelajaran inovatif seperti ini dapat terus diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar sehari-hari. Ia juga berharap agar para guru bisa semakin kreatif dalam mencari cara-cara baru untuk mempermudah siswa memahami materi, khususnya materi yang sering dianggap sulit seperti matematika. "Dengan alat peraga seperti jarimatika ini, kami berharap siswa dapat belajar dengan lebih menyenangkan dan tidak merasa terbebani," tuturnya.
Demonstrasi jarimatika ini menjadi salah satu contoh bagaimana penggunaan alat peraga yang sederhana namun efektif dapat membantu siswa dalam memahami pelajaran dengan cara yang lebih mudah dan menyenangkan. Di masa depan, metode ini diharapkan dapat diintegrasikan lebih luas dalam kurikulum, sehingga siswa SDN 3 Tegowanu Wetan, dan sekolah-sekolah lain pada umumnya, dapat lebih terbantu dalam memahami konsep-konsep dasar matematika.