KUATKAN KONSEP MATEMATIKA BERBASIS MODERASI BERAGAMA, MAHASISWA TADRIS MATEMATIKA IAIN KUDUS GELAR PEMBELAJARAN MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL
Mahasiswa KKN-MB IAIN Kudus melaksanakan program kerja penguatan konsep matematika berpendekatan moderasi beragama melalui permainan tradisional. Kegiatan ini merupakan salah satu program kerja individu yang dijalankan selama masa kuliah kerja nyata di Desa Kedungwungu, Kecamatan Tegowanu, Kabupaten Grobogan. Aktivitas tersebut dilakukan selama dua kali, yakni pada tanggal 20 September 2024 dan 28 September 2024. Dengan melibatkan peserta didik jenjang SD, kegiatan tersebut selalu mendapatkan antusias tinggi dari partisipan. Keseluruhan terdapat sebanyak 26 peserta didik yang terlibat dalam kegiatan tersebut. Berbeda dengan pembelajaran formal yang dilaksanakan di dalam kelas, kegiatan ini digelar di luar jam pelajaran. Berletak di SDN 01 Kedungwungu, acara tersebut dimulai pada pukul 13.00 hingga 14.30 WIB setiap sesinya.
Tujuan dilaksanakannya program kerja ini adalah sebagai salah satu inovasi dalam pembelajaran matematika yang mendorong peserta didik untuk belajar sambil bermain. Dengan permainan tradisional yang dilibatkan, diharapkan juga peserta didik dapat melestarikan budaya maupun warisan para pedahulu yang kaya akan makna tersirat di dalamnya. Kondisi tersebut juga merupakan salah satu inisiatif dari mahasiswa untuk mengalihkan perhatian peserta didik dari pengaruh negatif perkembangan teknologi. Selain itu, melalui kegiatan ini mahasiswa juga berharap agar peserta didik tidak hanya belajar mengenai konsep matematika maupun sebagai upaya melestarikan warisan budaya, melainkan juga dapat mengenal dan mendalami nilai-nilai moderasi beragama. Diharapkan dengan pengenalan dan penguatan nilai moderasi beragama tersebut peserta didik dapat menjaga persatuan negara yang memiliki beragam agama.
“Terdapat beberapa tujuan dalam pelaksanaan program ini, diantaranya adalah sebagai sarana untuk memfasilitasi peserta didik agar dapat belajar matematika dan nilai-nilai moderasi beragama melalui permainan tradisional. Dengan bermain, harapannya peserta didik dapat belajar konsep matematika dan nilai moderasi beragama dengan lebih santai tanpa adanya tekanan atau ketegangan di dalamnya. Kondisi ini berbeda dengan mindset yag tertanam dalam diri masyarakat bahwa matemtika itu sulit dan rumit. Ditambah lagi permainan yang disajikan bersifat tradisional, hal tersebut akan membantu peserta didik agar tidak merasa candu dengan teknologi yang dapat memberikan dampak negatif pada dirinya. Selain itu, adanya penguatan nilai-nilai moderasi beragam juga diharapkan mampu memberikan pemahaman kepada peserta didik bahwa matematika memiliki keterkaitan dengan nilai-nilai kehidupan, salah satunya tentang agama”, jelas Eka Nurul Amalia, mahasiswa yang menjalankan program pembelajaran matematika berbasis moderasi beragama melalui permainan tradisional.
Totalnya terdapat dua kali pertemuan dengan jenis permainan dan penguatan konsep matematika yang berbeda. Pada pertemuan pertama dilakukan permainan mencari teman. Permainan ini memiliki mekanisme mencari teman sesuai dengan banyak dan kata kunci yang telah ditentukan. Dalam pertemuan pertama ini peserta didik belajar mengenai konsep bilangan asli dan pembagian sesuai dengan alur permainan yang telah dijalankan. Dalam prosesnya, peserta didik juga belajar mengenai agama-agama yang ada di Indonesia, pemuka pada setiap agama, dan beberapa sikap yang boleh maupun tidak boleh dilakukan terhadap agama lain. Peserta didik terlihat menyimak penjelasan mengenai konsep matematika dan nilai-nilai moderasi beragama dengan penuh fokus.
Pada pertemuan kedua, dipilih permainan tradisional dam-daman sebagai media dalam menguatkan konsep matematika dan nilai-nilai moderasi beragama. Melalui permainan tradisional dam-daman ini dijelaskan suatu sikap agar bersikap moderasi terhadap keragaman agama, yakni mengenai larangan bersikap fanatik terhadap agama sendiri. Selain itu, melalui permainan ini juga dijelaskan makna garis pada permainan dam-daman dalam perspektif moderasi beragama. Dalam permainan dam-daman dapat dilakukan pergerakan ke atas, ke bawah, dan ke samping. Pergerakan ke atas menjelaskan agar manusia dapat menjalin hubungan baik dengan Allah SWT., pergerakan ke samping menjelaskan agar manusia berbuat baik kepada sesama tanpa melihat perbedaan di dalamnya. Sedangkan pergerakan ke bawah mengindikasikan agar manusia berbuat baik kepada tumbuhan dan hewan. Adapun konsep matematika yang dijelaskan dalam sesi kali ini adalah terkait konsep persegi panjang dan segitiga. Diharapkan melalui gambar ilustrasi dalam permainan dam-daman, peserta didik dapat memahami konsep persegi panjang dan segitiga dengan baik.
Peserta didik yang mengikuti kegiatan ini merasa senang karena dapat belajar sambil bermain. Tata, salah satu peserta didik yang mengikuti kegiatann tersebut menjelaskan bahwa dirinya senang dapat bermain bersama peserta didik lainnya, mengenal agama lain, dan belajar matematika melalui permainan yang dimainkan. Diharapkan dengan kegiatan ini memberikan motivasi baru bagi peserta didik untuk belajar matematika dengan cara yang lebih menyenangkan.
Penulis : Eka Nurul Amalia